Tiongkok Pangkas Impor Minyak dari AS
Beijing menargetkan industri minyak Amerika Serikat—sektor vital dalam perekonomian AS—dengan memangkas tajam volume impor minyak dari Negeri Paman Sam. Apa langkah selanjutnya?
Menurut laporan Bloomberg, kilang-kilang minyak di Tiongkok kini justru mengimpor minyak asal Kanada dalam jumlah rekor, sementara impor minyak mentah dari AS anjlok hingga 90% di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan. Sekitar setahun lalu, sebuah pipa baru di wilayah barat Kanada membuka akses yang lebih besar bagi Tiongkok dan pembeli Asia Timur lainnya ke cadangan pasir minyak (oil sands) Alberta yang sangat luas.
Bloomberg melaporkan bahwa pada bulan Maret, ekspor minyak mentah Kanada ke Tiongkok melalui Vancouver melonjak hingga 7,3 juta barel—angka tertinggi yang pernah tercatat. Data dari Vortexa Ltd., perusahaan pelacak pengiriman minyak dan gas via laut, menunjukkan bahwa volume tersebut kemungkinan masih akan meningkat pada bulan April. Sebaliknya, impor minyak mentah Tiongkok dari AS turun drastis menjadi hanya 3 juta barel per bulan, jauh merosot dari angka 29 juta barel pada Juni 2024.
Perubahan aliran perdagangan minyak dari Amerika Utara ke Tiongkok—yang masih menjadi importir minyak mentah terbesar di dunia—menunjukkan dampak strategis dan ekonomi dari perombakan kebijakan perdagangan global oleh Presiden Donald Trump. “Dengan adanya perang dagang, kecil kemungkinan Tiongkok akan meningkatkan impor minyak dari AS,” ujar Wenran Jiang, Presiden dari Canada-China Energy & Environment Forum. “Apa pun yang datang dari Kanada akan dianggap sebagai kabar baik,” tambahnya.
Meskipun ekspor hidrokarbon dari Amerika Utara ke Tiongkok masih lebih kecil dibandingkan dengan pengiriman dari Timur Tengah atau Rusia, pasir minyak Kanada turut membantu memenuhi kebutuhan sejumlah negara. Pasir minyak ini merupakan salah satu sumber minyak mentah sulfur tinggi yang relatif murah—jenis yang sangat sesuai dengan konfigurasi kilang di Tiongkok. Bagi kilang-kilang Asia, minyak mentah serupa dari Timur Tengah, seperti Basrah Heavy dari Irak, memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan crude asal Alberta.