empty
 
 
Tidak ada dorongan yen: Jepang mengisyaratkan keengganan di tengah ketegangan tarif AS

Tidak ada dorongan yen: Jepang mengisyaratkan keengganan di tengah ketegangan tarif AS

Yen Jepang terus bertahan terhadap dolar AS, meskipun perjuangannya tetap sengit. Menurut Reuters, Washington tidak mungkin membujuk Tokyo untuk mendorong yen yang lebih kuat. Topik ini diprediksi akan mendominasi pertemuan mendatang antara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent dan mitranya dari Jepang. Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato.

Analis memprediksi pemerintahan Trump akan menekan Tokyo, mendesak otoritas Jepang untuk membiarkan yen menguat. Namun, Jepang telah mengantisipasi langkah ini dan tetap tidak mau melakukannya. Pemerintah Jepang kemungkinan akan menolak seruan apa pun untuk memperkuat Yen, sehingga pembicaraan Bessent-Kato yang akan datang kemungkinan tidak akan memenuhi ekspektasi pasar. Namun, banyak hal akan bergantung pada tuntutan khusus yang diajukan oleh Gedung Putih. Khususnya, pejabat Jepang telah mencatat bahwa mereka belum menerima permintaan resmi apa pun dari Amerika Serikat.

Presiden Trump telah berulang kali mengkritik Tokyo karena diduga membuat yen melemah secara artifisial. Saat ini, yen telah menguat ke level tertinggi tujuh bulan terhadap dolar, sebagian didorong oleh penurunan greenback secara luas. Para pembuat kebijakan Jepang saat ini tidak memiliki banyak ruang untuk bermanuver terkait nilai tukar. Para pejaba tetap enggan mengambil langkah lebih lanjut untuk memperkuat yen, karena khawatir akan merugikan eksportir di tengah konflik tarif yang sedang berlangsung.

Bank Jepang juga tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, karena menyadari bahwa tarif AS dapat mengancam pemulihan ekonomi negara tersebut. Selain itu, menyerah pada tekanan AS untuk menaikkan suku bunga dapat membahayakan independensi bank sentral Jepang.

Namun, ada hikmahnya. George Glass, duta besar AS yang baru untuk Jepang, optimis tentang prospek negosiasi tarif antara Washington dan Tokyo, dan menggambarkan era saat ini sebagai "zaman keemasan" bagi hubungan ekonomi dan diplomatik antara kedua negara.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.